LAPORAN LENGKAP
|
Nama :
Didi Reynaldi . B .
Nis :
124793
Kelas :
XII
Kelompok :
C1.3
Tanggal :
02 Maret 2015
Judul :
Penentuan Kadar Air Dalam Sampel Pupuk ZA , Urea Dan NPK
Tujuan : Untuk
menentukan kadar asam bebas dalam sampel pupuk ZA.
Dasar Prinsip : Sampel
dipanaskan secara langsung di dalam oven pada suhu 105 derajat C bobot
yang hilang selama pemanasan merupakan jumlah air yang terkandung dalam pupuk
Landasan Teori :
Metode Analisa Kadar Air
Metode Pengeringan (Oven)
Metode oven biasa/ pengeringan
yang digunakan merupakan salah satu metode pemanasan langsung dalam penetapan
kadar air suatu bahan pangan. Dalam metode ini bahan dipanaskan pada suhu
tertentu sehingga semua air menguap yang ditunjukkan oleh berat konstan bahan
setelah periode pemanasan tertentu. Kehilangan berat bahan yang terjadi
menunjukkan jumlah air yang terkandung. Metode ini terutama digunakan untuk
bahan-bahan yang stabil terhadap pemanasan yang agak tinggi.
Prinsipnya menguapkan air yang ada
dalam bahan dengan jlaan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat
konstan berarti semua air sudah diuapkan. Cara ini relatif mudah dan murah.
Kelemahannya antara lain:
- Bahan lain di samping air juga ikut menguap
dan ikut hilang bersama dengan uap misalnya alkohol, asam asetat, minyak
atsiri, dan lain-lain.
- Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang
menghasilkan air atau zat mudah menguap lain. Contoh gula mengalami dekomposisi
atau karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dan sebagainya.
- Bahan yang mengandung bahan yang dapat
mengikat air secara kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan.
PUPUK
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada
media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu berproduksi dengan baik.Material pupuk dapat berupa bahan
organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk
mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
sementara suplemen sepertihormon tumbuhan membantu kelancaran proses
metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat
ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan
kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat
makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi
tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah
satu jenis pupuk organik adalah kompos.
Pengertian pupuk urea merupakan pupuk berbahan kimia mengandung
Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan salah satu zat hara yang
dibutuhkan tanaman.Bentuk dari Pupuk urea butir-butir kristal berwarna putih.
Rumus kimia Pupuk urea yaitu: NH2 CONH2 merupakan pupuk yang mudah dilarut
dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu
sebaiknya disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea
mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100kg mengandung
46 Kg Nitrogen, Moisture 0,5%, Kadar Biuret 1%, ukuran 1-3,35MM 90% Min serta
berbentuk Prill.
Pupuk urea dan za
sekilas memang sama akan tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Jika anda sebagai petani kawakan/ berpengalaman pasti sudah terbiasa membedakan
kedua pupuk tersebut. Tetapi jika anda bukan petani atau sebagai petani yang
baru pasti akan kesulitan membedakan kedua pupuk tersebut. Oleh karena itu
maspary akan mencoba membandingkan perbedaan antara pupuk urea dan pupuk ZA.
Berikut tabel
perbedaan antara pupuk urea dan pupuk ZA :
PUPUK UREA
|
PUPUK ZA
|
A. Spesifikasi
1. Kadar air
maksimal 0,50%
2. Kadar Biuret
maksimal 1%
3. Kadar Nitrogen
minimal 46%
4. Bentuk butiran
tidak berdebu
5. Warna putih
6. Dikemas dalam
kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
|
A. Spesifikasi
1. Nitrogen
minimal 20,8%
2. belerang
minimal 23,8%
3. Kadar air
maksimal 1%
4. kadar Asam
Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
5. Bentuk Kristal
6. Warna putih
7. Dikemas dalam
kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg
|
B. Sifat
Pupuk Urea
1. Higroskopis
2. Mudah larut
dalam air
3. Manfaat unsur
hara Nitrogen yang dikandung pupuk Urea
4. Membuat bagian
tanaman lebih hijau dan segar
5. Mempercepat
pertumbuhan
6. Menambah
kandungan protein hasil panen
|
B. Sifat dan
keunggulan pupuk ZA
1. Tidak
higroskopis
2. Mudah larut
dalam air
3. Digunakan
sebagai pupuk dasar dan susulan
4. Senyawa
kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
5. Dapat dicampur
dengan pupuk lain
6. Aman digunakan
untuk semua jenis tanaman
7. Meningkatkan
produksi dan kualitas panen
8. Menambah daya
tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
9. Memperbaiki
rasa dan warna hasil panen
|
C. Gejala
kekurangan unsur hara Nitrogen pada tanaman
1. Seluruh
tanaman berwarna pucat kekuningan
2. Pertumbuhan
tanaman lambat dan kerdil
3. Daun tua
berwarna kekuningan. Pada tanaman padi dimulai dari ujung daun menjalar ke
tulang daun
4. Pertumbuhan
buah tidak sempurna seringkali masak sebelum waktunya
5. Jika dalam
keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari bagian bawah
tanaman terus ke bagian atas tanaman.
|
C. Gejala
kekurangan unsur hara Belerang pada tanaman
1. Produksi
protein tanaman menurun, pertumbuhan sel tanaman kurang aktif
2. Terjadi
penimbunan amida bebas dan asam amino sampai batas yang berbahaya bagi tanaman
3. Terjadi
kerusakan aktivitas fisiologis dan mudah terserang hama penyakit
4. Produksi butir
daun hijau menurun, proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat,
tanaman mengalami klorosis/kekuningan dan hasil panen rendah
|
PUPUK UREA
Sekitar
90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia.
Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok
unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan
melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea
adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Karena
penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu
negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam
dua bentuk: bersubsidi (berwarna
merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna
putih, untuk dipasarkan secara komersial).Pupuk urea dihasilkan sebagai produk
samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara.
Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu dicampur
dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia cair
dicampur dengan es kering (karbondioksida) menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya, amonium
karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea dan air.
PUPUK NPK
PUPUK NPK LEBIH
PRAKTIS DAN EFEKTIF UNTUK TANAMAN
Pupuk
NPK memang praktis. Hanya dengan sekali memupuk, tanaman mendapatkan tiga unsur
hara sekaligus. Pupuk majemuk ini ternyata juga lebih menguntungkan ketimbang
memakai campuran urea, TSP, dan KCl.
Membuat pupuk majemuk sendiri dengan mencampur
urea, TSP, dan KCl lebih ekonomis ketimbang membeli pupuk majemuk yang sudah
jadi, seperti NPK misalnya. Hal ini tidak salah. Namun demikian, bukan berarti
mencampur pupuk sendiri lebih menguntungkan daripada menggunakan NPK.
Kandungan & Manfaat Pupuk NPK
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk dengan
kandungan unsur hara yang lengkap. Beberapa Unsur hara yang terkandung dalam
pupuk NPK adalah sebagai berikut :
Unsur hara Makro Nitrogen Nitrogen keberadaannya
mutlak ada untuk kelangsungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan
dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Tanaman menyerap N :
- Sebagian besar dalam bentuk ion NO3- dan
NH4+
- Sedikit Urea melalui daun
- Sedikit asam amino larut dalam air
Tanaman mengandung cukup N akan menunjukkan
warna daun hijau tua yang artinya kadar klorofil dalam daun tinggi. Sebaliknya
apabila tanaman kekurangan atau defisiensi N maka daun akan menguning
(klorosis) karena kukarangan klorofil. Pertumbuhan tanaman lambat, lemah dan
tanaman menjadi kerdil juga bisa disebabkan oleh kekurangan N. Tanaman cepat
masak bisa disebabkan oleh kekurangan N. Defisiensi N juga dapat meningkatkan
kadar air biji dan menurunkan produksi dan kualitas.
Kelebihan N akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi akan memperpendek masa generatif, yang akhirnya justru menurunkan produksi atau menurunkan kualitas produksi tanaman. Tanaman yang kelebihan N menunjukkan warna hijau gelap sukulen, yang menyebabkan tanaman peka terhadap hama, penyakit dan mudah roboh. Apabila N tersedia didalam tanah hanya atau sebagian besar dalam bentuk amonium, dapat menyebabkan keracunan pada tanaman dan akhirnya dapat mengakibatkan jaringan vascular pecah dan berakibat pada terhambatnya serapan air.
Semua atau sebagian besar pupuk N komersiil mempunyai kelarutan tinggi jika diberikan ke dalam tanah. Berbeda dengan pupuk N dari bahan organik baik pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos, akan melepas N jika telah didekomposisikan. Semua bentuk N di dalam tanah akan dikonversikan atau dioksidasi menjadi NO3-, yang selanjutnya menjadi subjek reaksi/proses denitrifikasi, erosi, dan pencucian. Sehingga bentuk NO3- di dalam tanah sangat tidak stabil. Penggunaan pupuk nitrogen dalam tanah sebagian besar akan berpengaruhpada penurunan pH tanah. Hal ini disebabkan bahwa perubahan bentuk NH4+ menjadi NO3- akan melepas H+ sehingga akan menurunkan pH tanah. Selain itu NO3- merupakan faktor utama yang berhubungan dengan pencucian ion-ion basa seperti Ca+2, Mg+2, dan K+. Ion nitrat dan basa-basa tersebut tercuci secara bersama-sama yang akhirnya meninggalkan tapak-tapak pertukaran di dalam tanah yang bermuatan negatif. Selanjutnya tapak-tapak petukaran tersebut diganti H+ yang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Pengaruh kemasaman dan kebasahan beberapa pupuk sumber N yang dapat menurunkan pH tanah, diukur berdasarkan jumlah CaCO3 murni (Kg CaCO3. Kg N-1) yang dibutuhkan untuk mengebalikan pH tanah sebelum terjadi perubahan pH.
P (Fosfor) Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsinya dalam tanaman, sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting forfor di dalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Pada umumnya kadar P di dalam tanaman di bawah kadar N dan K yaitu sekitar 0,1 hingga 0,2%. Di Indonesia pupuk P sangat bermasalah, karena selain efisiensi pemupukan P rendah juga tambang P di Indonesia jarang, beragam dan berkadar rendah. Hal ini mengakibatkan untuk mencukupi kebutuhan P harus import. Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-). Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-2). pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap perbandingan serapan ion-ion tersebut, yaitu makin masam H2PO4- makin besar sehingga makin banyak yang diserap tanaman dibandingkan dengan HPO4-2.
Fosfor didalam tanaman mempunyai fungsi sangat penting yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosfor meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam pembentukan biji. P juga sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fosfor membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas hasil panen. Gejala pertama tanaman yang kekurangan P adalah tanaman menjadi kerdil. Bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut maka ada bagian-bagian daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi P juga dapat menyebabkan penundaan kemasakan, juga pengisian biji berkurang. Sebagian besar tanaman dapat mengambil (merecovery) P yang diberikan dari pupuk sebesar 10 hingga 30% dari total P yang diberikan selama tahun pertama pemberian. Besarnya kemampuan tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : sumber P, tipe tanah, tanaman, metode aplikasi dan musim. Akan tetapi banyak residu P dari pemupukan menjadi lebih tersedia setelah penanaman berikutnya. Macam-macam pupuk P yang umum digunakan petani adalah sebagai berikut :
Kelebihan N akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman, tetapi akan memperpendek masa generatif, yang akhirnya justru menurunkan produksi atau menurunkan kualitas produksi tanaman. Tanaman yang kelebihan N menunjukkan warna hijau gelap sukulen, yang menyebabkan tanaman peka terhadap hama, penyakit dan mudah roboh. Apabila N tersedia didalam tanah hanya atau sebagian besar dalam bentuk amonium, dapat menyebabkan keracunan pada tanaman dan akhirnya dapat mengakibatkan jaringan vascular pecah dan berakibat pada terhambatnya serapan air.
Semua atau sebagian besar pupuk N komersiil mempunyai kelarutan tinggi jika diberikan ke dalam tanah. Berbeda dengan pupuk N dari bahan organik baik pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos, akan melepas N jika telah didekomposisikan. Semua bentuk N di dalam tanah akan dikonversikan atau dioksidasi menjadi NO3-, yang selanjutnya menjadi subjek reaksi/proses denitrifikasi, erosi, dan pencucian. Sehingga bentuk NO3- di dalam tanah sangat tidak stabil. Penggunaan pupuk nitrogen dalam tanah sebagian besar akan berpengaruhpada penurunan pH tanah. Hal ini disebabkan bahwa perubahan bentuk NH4+ menjadi NO3- akan melepas H+ sehingga akan menurunkan pH tanah. Selain itu NO3- merupakan faktor utama yang berhubungan dengan pencucian ion-ion basa seperti Ca+2, Mg+2, dan K+. Ion nitrat dan basa-basa tersebut tercuci secara bersama-sama yang akhirnya meninggalkan tapak-tapak pertukaran di dalam tanah yang bermuatan negatif. Selanjutnya tapak-tapak petukaran tersebut diganti H+ yang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Pengaruh kemasaman dan kebasahan beberapa pupuk sumber N yang dapat menurunkan pH tanah, diukur berdasarkan jumlah CaCO3 murni (Kg CaCO3. Kg N-1) yang dibutuhkan untuk mengebalikan pH tanah sebelum terjadi perubahan pH.
P (Fosfor) Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsinya dalam tanaman, sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting forfor di dalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Pada umumnya kadar P di dalam tanaman di bawah kadar N dan K yaitu sekitar 0,1 hingga 0,2%. Di Indonesia pupuk P sangat bermasalah, karena selain efisiensi pemupukan P rendah juga tambang P di Indonesia jarang, beragam dan berkadar rendah. Hal ini mengakibatkan untuk mencukupi kebutuhan P harus import. Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-). Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-2). pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap perbandingan serapan ion-ion tersebut, yaitu makin masam H2PO4- makin besar sehingga makin banyak yang diserap tanaman dibandingkan dengan HPO4-2.
Fosfor didalam tanaman mempunyai fungsi sangat penting yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosfor meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam pembentukan biji. P juga sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fosfor membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas hasil panen. Gejala pertama tanaman yang kekurangan P adalah tanaman menjadi kerdil. Bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut maka ada bagian-bagian daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi P juga dapat menyebabkan penundaan kemasakan, juga pengisian biji berkurang. Sebagian besar tanaman dapat mengambil (merecovery) P yang diberikan dari pupuk sebesar 10 hingga 30% dari total P yang diberikan selama tahun pertama pemberian. Besarnya kemampuan tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : sumber P, tipe tanah, tanaman, metode aplikasi dan musim. Akan tetapi banyak residu P dari pemupukan menjadi lebih tersedia setelah penanaman berikutnya. Macam-macam pupuk P yang umum digunakan petani adalah sebagai berikut :
- Normal atau single superphosphate (NSP atau
SSP), dibuat dengan mencampurkan dengan 60 – 70% asam sulfat. Mengandung
sekitar 20% P2O5 dan 12%S
- Concentrated superphosphate (CSP) atau Triple superphosphate (TSP) dihasilkan dari batuan fosfat dengan asam fosfat dan mengandung 46% P2O5
- Ammonium ortophosphate (AOP), dihasilkan dari pemberian ammonium pada asam fosfat. Monoammonium orthophosphate, MAP, 10 – 12% N dan 48 – 55% P2O5. Diammonium orthophosphate, DAP, 18 – 46 – 0 dibuat dengan mengendalikan jumlah amoniak yang direaksikan dengan asam fosfate.
- Concentrated superphosphate (CSP) atau Triple superphosphate (TSP) dihasilkan dari batuan fosfat dengan asam fosfat dan mengandung 46% P2O5
- Ammonium ortophosphate (AOP), dihasilkan dari pemberian ammonium pada asam fosfat. Monoammonium orthophosphate, MAP, 10 – 12% N dan 48 – 55% P2O5. Diammonium orthophosphate, DAP, 18 – 46 – 0 dibuat dengan mengendalikan jumlah amoniak yang direaksikan dengan asam fosfate.
- Ammonium poliphosphate (APP). Pembuatan asam
fosfate secara termal akan menghasilkan unsur P melalui proses reduksi batuan
fosfat di dalam electric arc furnace. Selanjutnya elemen P dioksidasi menjadi
P2O5 yang selanjutnya direaksikan dengan air akan membentuk asam fosfate. Kalium
didalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7 –
2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam tanaman
berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam
beberapa proses metabolisme utama tanaman.
Kalium sangat vital dalam proses fotosintesis. Apabila K defisiensi maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman tersebut digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga pembentukan bagian-bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukan dan produksi tanaman berkurang. Fungsi kalium yang lain adalah :
Kalium sangat vital dalam proses fotosintesis. Apabila K defisiensi maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman tersebut digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga pembentukan bagian-bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukan dan produksi tanaman berkurang. Fungsi kalium yang lain adalah :
- Esensiil dalam sintesis protein
- Penting dalam pemecahan karbohidrat, proses
pemberian energi bagi tanaman.
- Membantu dalam kesetimbangan ion dalam
tanaman.
- Penting dalam translokasi logam-logam berat
seperti Fe.
- Membantu tanaman mengatasi gangguan penyakit
- Penting dalam pembentukan buah
- Meningkatkan daya tahan tanamanterhadap
iklim tidak menguntungkan
- Terlibat aktif dalam lebih dari 60 sistem
enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan pertumbuhan tanaman.
Fungsi penting K dalam pertumbuhan tanaman
adalah pengaruhnya pada efisiensi penggunaan air. proses membuka dan menutup
pori-pori daun tanaman, stomata, dikendalikan oleh konsentrasi K dalam sel yang
terdapat disekitar stoma. Kadar K tidak cukup (defisien) dapat menyebabkan
stomata membuka hanya sebagian dan menjadi lebih lambat dalam penutupan. Gejala
kekurangan K ditunjukkan dengan : tanda-tanda terbakarnya daun yang dimulai
dari ujung atau pinggir, bercak-bercak nekrotik berwarna coklat pada daun-daun
dan batang yang tua. Sumber pupuk K utama diantaranya :
- Klium Klorida (KCl) atau Muriate of Potash,
mengandung 60 – 62% K2O dan larut air. Grade pupuk KCl tersedia dalam 5 ukuran
: larut berwarna putih, standart khusus, standart, kasar dan granular.
- Kalium Sulfat (K2SO4) atau Sulphate of
Potash (SOP), mengandung 50% K2O dan 18%S, serta Cl dibawah 2,5% sehingga cocok
digunakan pada tanaman yang sensitive terhadap Cl seperti buah-buahan dan
tembakau.
- Kalium-magnesium Sulfat (K2SO4.2MgSO4)
disebut juga ”Sul-po-mag” dan ”K-mag”, mengandung 22% K2O, 11% Mg dan 22%S.
- Kalium Nitrat (KNO3), mengandung 44% K2O dan
13% N.
Alat dan Bahan :
Alat :
- Neraca Digital
- Petri disk
- Spatula
- Gegep
- Oven
- eksikator
- Kasa asbes
Bahan :
- Pupuk ZA
- Pupuk Urea
- Pupuk NPK
Cara kerja :
1. Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Dipanaskan petri disk dalam over selama +/- 1 jam
3. Dimasukkan
dalam eksikator
4.
Ditimbang bobot kosong wadah
5.
Ditimbang sampel pupuk sebanyak 3 gram di dalam petri disk
6. Dimasukkan
kembali dalam oven selama +/- 2 jam
7. Dimasukkan
dalam eksikator
8. Ditimbang
Pengamatan :
NPK
Bobot petridisk kosong (a) = 38.6267 g
Bobot Petridisk + sampel (b) = 39.6338 g
Bobot Petridisk + sampel setelah pemanasan (c) = 39.5639 g
Urea
Bobot petridisk kosong (a) = 43.2342 g
Bobot Petridisk + sampel (b) = 44.2346 g
Bobot Petridisk + sampel setelah pemanasan (c) = 44.2208 g
ZA
Bobot petridisk kosong (a) = 34.7287 g
Bobot Petridisk + sampel (b) = 35.7346 g
Bobot Petridisk + sampel setelah pemanasan (c) = 35.7314 g
Perhitungan :
Kesimpulan :
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar