|
Nama :
Didi Reynaldi
Nis :
124793
Kelas :
XII C
Kelompok :
C1.3
Tanggal Mulai :
02 Maret 2015
Tanggal Selesai :
02 Maret 2015
Judul Penetapan :
Uji pH pada sampel pupuk NPK, Urea, dan ZA.
Tujuan :
Untuk mengetahui pH dari suatu sampel pupuk.
Dasar Prinsip : Konsentrasi ion [ H+ ]dalam suatu larutan
encer umumnya sangat rendah tetapi sangat menentukan sifat-sifat dari larutan ,
terutama larutan dalam air.
Landasan
Teori :
A.
ph
pH adalah derajat keasaman yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang
dimiliki oleh suatu larutan. Ia
didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien
aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental,
sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala
absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya
ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan
oleh kimiawan Denmark Søren Peder Lauritz Sørensen pada
tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna
singkatan "p" pada "pH". Beberapa rujukan mengisyaratkan
bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp
(pangkat), yang lainnya merujuk kata bahasa Jerman Potenz (yang
juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada katapotential. Jens
Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang
berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti "logaritma negatif"
Air
murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 °C
ditetapkan sebagai 7,0. Larutan dengan pH kurang daripada tujuh disebut
bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih daripada
tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam bidang
yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia seperti kimia,
biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains
dan teknologi lainnya juga memakai meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
PENGERTIAN
PUPUK
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang
digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi
lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah
suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih hara tanaman.
PENGERTIAN PUPUK SECARA LAIN
PUPUK adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun
non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung
bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti
hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk,
khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.
KATEGORI PUPUK
Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa,
cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya. Berdasarkan
asalnya dibedakan :
- Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
- Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.
Berdasarkan senyawanya dibedakan :
- Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
- Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
- Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.
- Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).
Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan :
- Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
- Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.
Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan :
- Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
- Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.
Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan :
- Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya : urea hanya mengandung hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya mengandung Ca).
- Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contohnya: NPK, amophoska, Nitrophoska dan rustika.
Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :
- Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska, gandasil.
- Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.
- Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).
Macam
macam pupuk organik
1.
PUPUK HIJAU
Pupuk
hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam
tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae
atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut
dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar
dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.
- Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:
- Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air
- Mencegah adanya erosi
- Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika ditanam pada waktu tanah bero
- Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik
Namun
pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu:
Tanaman
hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam
yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun
penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air
dan hara pada pola pertanaman tumpang sari
2.
PUPUK KOMPOS
Pupuk
kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti
jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan.
Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi
sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya
orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam
dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah
yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.
3.
PUPUK KANDANG
Para
petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena
murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman.
Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan
peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk
kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik
lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan humus
banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh
karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak
mengandung oksigen.
Penambahan
pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini
disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan
lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan
seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur
mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk
kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung
mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan humus di dalam tanah dan
mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang
merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan
keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.
4.
PUPUK SERESAH
Pupuk
seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah
tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol
jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena
pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di
sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :
- Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan
- Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air
- Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan
- Menjaga tekstur tanah tetap remah
- Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan
- Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber humus.
5.
PUPUK CAIR
Pupuk
organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk
anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena
unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu
banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat
berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu
dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai
pupuk cair.
Pupuk
organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk
anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena
unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu
banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat
berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu
dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai
pupuk cair.
PUPUK ANORGANIK
PUPUK ANORGANIK
Secara
umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
1.
PUPUK TUNGGAL : Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
2. PUPUK
MAJEMUK : Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.
Agar praktis, pekebun biasanya memakai pupuk mejemuk. Umumnya di pasaran beredar pupuk dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan berbagai perbandingan. Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya kandungan nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.
Alat Dan
Bahan :
Alat :
- Tabung Reaksi
- Labu Semprot
- Kertas pH Universal
Bahan :
- Aquadest (pH 7)
- pupuk NPK,Urea,ZA
Cara
Kerja
:
1.
Contoh pupuk dimasukkan
kedalam tabung reaksi.
2.
Dilarutkan dengan aquades netral, lalu di homogenkan.
3.
pH larutan /suspensi diperiksa dengan kertas pH universal.
Pengamatan
:
Pupuk NPK :
pH 6
Pupuk Urea :
pH 6
Pupuk ZA :
pH 7
Kesimpulan
:
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan pH
pada pupuk NPK = 6,pH pupuk Urea = 6 ,dan pH pupuk ZA = 7.
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar